PUISI - Si Senja
Sumber : Dokumen Penulis (Malang, Polinema 01 Mei 2018) Dalam kilau keemasan , Dalam kilau semburat namun masih terkesan Dari dengus si sore Menyajikan kebajikan. Sambut, si Senja menapak langit penuh kemenangan Menguntai senyum dengan penuh ambisi Perlahan, kecamuk awan kembali menghitam Bergemuruh hati senja, Layaknya bercengkrama sendiri. Te rlalu biadabkah? Hingga si dungu hitam berkelok tak mau henti Hapus si senja, Padahal mereka masih merindukannya. Lalu si gema, dengan keras berteriak Membuat lungkrah, si dungu hitam yang congkak Hingga ia kembali mengangkat senjata Tidak untuk membunuh, Tetapi, Untuknya, merangkul si Senja. Bagian terindah dalam hidup adalah "Berkarya" Teruntuk Mereka, Yang Berjuang Dibawah Senja . (-MLU-)