Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

PUISI - Dear,

Gambar
Jika kau paham kisahnya, kau akan paham maknanya Aku (sempat) jatuh cinta, Pada embun yang meneteskan cairan bening keatas bumi Pada sang Surya yang setia menaungi, Sinar cerahnya, bahkan pada kawannya Yang dengan gemulainya menunjukkan corak emasnya Aku (sempat) jatuh cinta, Pada burung Camar yang setia bernada, Ditengah sayup-sayup kabut berjelaga Pada kuncup flora nan berwarna, Yang tersenyum dengan bangga Mendeklarasikan tubuh ringkihnya Aku (sempat) jatuh cinta, Pada kilauan putih suci, Yang  menyembulkan bentuk dengan penuh sudi Pada setiap jinjitan langkahnya, Nan penuh cerita terpendam dibalik abjadnya Aku (sempat) jatuh cinta, Pada gurat indah cahaya nan mahalnya, Ditengah hitam kelam jodoh hukum alam Yang meninggalkan bekas,  Namun tak lagi pada porosnya Mereka lama bersama, mereka lama bersua Namun tak ada permisalan, Siapa yang lebih elok diantaranya Aku (sempat) jatuh cinta, Entah kepada siapa. Berkawan dengan senja, Ditengah gurat r

PUISI - Teruntuk Kalian yang Kusebut "Keluarga"

Gambar
Sumber : Dokumen pribadi diatas uforia kemenangan melawan keapatisan, Desember 2017 Dentang denting alarm masa bernyanyi Pagi sekali, saat buta akan segala fana Merangkak, meniti dengan hati Awal sapa, oh mereka ini Sapa kedua, oh mereka begini Selanjutnya, oh kuncup mulai rata bersemi Serat-serat kain kebersamaan mulai tertenun, Sulaman elok sikap mulai tersusun Bercengkrama untuk satu dekapan, Kampus Biru! Hingga kembali lupa Seberapa banyak sudah bertegur sapa Lungkrah, mendongak pada sang Surya diatas jengkal mata Ocehan kata, sudah tanpa dosa Bahkan ketika senja menyapa, Goresnya lag-lagi menegur sapa Kita pernah merangkak bersama dikala masa menagih janjinya Kita pernah mendayung diatas sesobek kertas yang terus menjadi dinamika Kita pernah berjinjit diatas tusukan duri yang menjelata Bahkan, kita pernah melawan jauhnya jarak untuk menjalin satu yang sama