PUISI - Teruntuk Kalian yang Kusebut "Keluarga"


Sumber : Dokumen pribadi diatas uforia kemenangan melawan keapatisan, Desember 2017



Dentang denting alarm masa bernyanyi

Pagi sekali, saat buta akan segala fana

Merangkak, meniti dengan hati

Awal sapa, oh mereka ini

Sapa kedua, oh mereka begini

Selanjutnya, oh kuncup mulai rata bersemi



Serat-serat kain kebersamaan mulai tertenun,

Sulaman elok sikap mulai tersusun

Bercengkrama untuk satu dekapan, Kampus Biru!

Hingga kembali lupa

Seberapa banyak sudah bertegur sapa



Lungkrah, mendongak pada sang Surya diatas jengkal mata

Ocehan kata, sudah tanpa dosa

Bahkan ketika senja menyapa,

Goresnya lag-lagi menegur sapa



Kita pernah merangkak bersama dikala masa menagih janjinya

Kita pernah mendayung diatas sesobek kertas yang terus menjadi dinamika

Kita pernah berjinjit diatas tusukan duri yang menjelata

Bahkan, kita pernah melawan jauhnya jarak untuk menjalin satu yang sama



Kita yang tak tau

Sudah seberapa banyak tawa tercipta,

Gaduh? Ah sudah biasa

Definisi bersama, mungkin salah satunya adalah kita?







Malang, 15 Desember 2017

Ditengah himpitan mal-lam dan pag-gi

“Terbiasa Nocturnal”



(-MLU-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN - Keresahan yang Semua Orang Pernah. [Usia 25 nih, Bos!]

PUISI - Puisi Milenial (Zaman Sudah Berubah)

PERJALANAN - Ceritaku dan Waduk Klampis Sampang, Madura, Jawa Timur