PERJALANAN - Ekspedisi Pantai Gatra Bersama Partner-Partner Keren Sepanjang Masa


The Big Family of 1D D3 Teknik Kimia Polinema 2017

Cerita ini berawal dari sebuah kalimat iseng dari teman-teman kelas 1D D3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang "mantai yuuuk!" Akhirnya kok malah merambat  jadi planning beneran. Mungkin mereka lelah yaa dengan semua rutinitas yang dijalani, mulai tugas yang tanpa henti dari dosen, Praktikum dan Laporan 1 Minggu 2 kali dan kadang Laporan kalo salah dosen minta revisi, serta Quiz Mata Kuliah. Mungkin mereka jenuh dengan semua rutinitas itu. Kebetulan juga pas jurusan Teknik Kimia libur 1 Minggu, sebenarnya nggak libur buktinya masih banyak tugas yang melanda. H-7 kami sudah planning siapa saja yang ingin ikut mantai dan nggak disangka kok malah 1 kelas ikut semua, dan saya merasa ini akan menjadi perjalanan yang sangat mengesankan. 


Planning awal berangkat mantai fix hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 tujuan ke Pantai Clungup daerah Malang Selatan. Tapi karena adanya tuntutan profesi yakni Quiz ATK dan Praktikum Bioproses akhirnya mantai diundur ke hari Rabu tanggal 1 November 2017. H-3 teman-teman menentukan pasangan bonceng, dan akhirnya fix 13 sepeda yang ikut. H-1 yakni hari Selasa kok malah ada perubahan lagi ada yang alasan pulkam lah, ada yang alasan nggak punya SIM, saya takut semua planning gagal padahal sudah H-1. Dan ternyata mereka hanya "mbujuk" kalo kata orang Jawa. Hari itu juga bendahara mulai menarik kas untuk membeli keperluan mantai, dalam hati yeeay akhirnya mantai.


Tiba hari Rabu, tanggal 1 November 2017 tujuan kami ke Pantai Clungup yang berlokasi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, dekat dengan pantai Sendang Biru. Planning awal berangkat atau kumpul pas jam 7 pagi tapi kok molor molor.. termasuk saya juga yang agak ngaret sebenernya. Jam 8.15 WIB kami berangkat sesuai dengan penentuan boncengan masing-masing, sebelum itu ketua kelas memimpin doa, dan disertai briving oleh salah satu teman yang memang sudah berpengalaman mantai.


"Kalo dijalan jangan terlalu cepat juga jangan terlalu lambat karena ini akan menjadi perjalanan yang panjang, juga untuk yang dibonceng mohon sesekali noleh kebelakang untuk melihat yang dibelakang ketinggalan apa nggak" Nasihat salah satu teman.


Setelah briving dan doa akhirnya berangkat, sebelum itu kami mengisi bensin sepeda di pom bensin terdekat. Sampai pom bensin, kok malah banyak yang mencar. Ketika disambung kan lewat WA teman-teman ada yang kejebak macet, ada yang sudah sampai di titik kumpul yakni di Alun-alun  kota Malang. Sampai di Alun-alun kota Malang kok masih ada aja yang ketinggalan, akhirnya setelah kumpul semua, kami berangkat. 


Di jalan kami saling beriringan walau kadang ada yang ketinggalan tapi karena kami bukan termasuk dalam tim "apatis" kami tetap setia menunggu teman-teman yang ada dibelakang. Kita Berangkat bersama, dari definisi bersama menurut kami adalah tanpa adanya saling mendahului atau saling meninggalkan satu sama lain.


Kami menuju pantai Clungup melewati rute Bululawang lalu ke Gondanglegi, jalanan di daerah Gondanglegi menyusuri bukit lembah, namun juga akhirnya jalanan mulus. Menurut salah satu teman, dulunya jalanan tersebut berupa jalanan yang dipenuhi dengan batu kapur, tetapi karena adanya alokasi dana pembangunan dari pemerintah setempat, untuk pembangunan jalan guna membantu wisatawan menuju tempat-tempat wisata di pantai daerah Malang Selatan. Kalo lewat jalanan di Gondanglegi berasa di arenanya MotoGP, jalanannya mulus, view-nya keren dan anginnya.. fiyuuh amazing hla, nggak salah kalo salah satu teman kami menyarankan lewat jalan ini. Karena memang sangat keren ya  walaupun agak jauh dan lama dari rute tercepat.


Setelah melewati perjalanan jauh dan rute sangat panjang akhirnya pukul 11.00 WIB kami sampai di wisata pantai Clungup. Sebenarnya sebelum benar-benar berkumpul semuanya ada yang hilang sih 2 sepeda. Kami agak shock bukan karena apa-apa soalnya mereka bukan orang Malang asli ya takutnya hilang atau gimana, kalo hilang siapa yang mau memberi penjelasan sama orang tua mereka? Walaupun ada Google maps itu nggak menjamin kadang Google maps juga menyesatkan :v. *yangmerasajangandiulangiya:p*


Sebelum masuk wisata pantai Clungup kami menuju ke tempat pembelian tiket masuk, harga tiket sebesar 10.000,00 per orang dengan biaya parkir sepeda motor juga 10.000,00 dan parkir mobil 15.000,00. Di tempat pembelian tiket, diadakan checklist barang bawaan, tujuannya agar nantinya pengunjung tidak meninggalkan atau membuat sampah disekitar pantai. Adapun setelah pulang barang bawaan juga di check sesuai dengan awal jumlah barang bawaan, kalo sampai kurang atau hilang salah satu bakal disuruh nyari sama petugas setempat atau dikenakan denda sekitar 100.000,00 per sampah. Wuuuh keren yaa wisata nya memang benar-benar dijaga untuk bebas dari sampah.. ini nih yang harus ditiru sama tempat wisat-wisata lain walau agak ribet sebenarnya tapi akan berdampak pada kebaikan lingkungan.





"Jangan apatis pada hal-hal kecil, karena jika tidak maukah kalian disebut sebagai manusia yang tidak memanusiakan alam sekitar, karena mereka juga punya nyawa jadi perlu dijaga"



Dari tempat checklist barang bawaan kami berjalan sekitar +300 meteran menuju pantai Clungup, ada sih tulisan "Pantai Clungup" tapi kok nggak ada airnya? Sontak salah satu teman membuat guyonan renyah,


"Pantai nya dikuras reek, ayo pulang aja wkwk" Ucap salah satu teman


Walau semua nggak ketawa ya lumayan lah untuk mencairkan suasana. Ternyata di wisata ini ada 3 pantai yakni CMC Pantai 3 warna (yang kalo mau kesana harus booking dulu), pantai Clungup dan Pantai Gatra.. tujuan kami ke Pantai Gatra ternyata karena air di pantai Clungup terkuras kalo kata teman-teman.


Setelah +200 meter berjalan kaki dari pantai Clungup kami sampai di pantai Gatra, ternyata di sana juga banyak pengunjung yang melakukan camping atau hanya sekedar berkunjung. Sebelum kami bermain-main di pantai, kami mengadakan makan bersama yaa ini sebagai salah satu wujud dari pemupukan solidaritas dan kebersamaan diantara kami. 


Setelah makan bersama, kami sholat di Musholla terdekat, jangan salah walau di pantai jika berfikiran tidak ada fasilitas sholat dll itu salah besar, buktinya disini ada. karena jarak, waktu dan tempat bukan halangan untuk kita tidak menyembah Sang Pencipta.  pantai ini ada berbagai fasilitas walaupun nggak terlalu lengkap, ada Musholla untuk yang beragama muslim beribadah, gazebo untuk iatirahat, orang yang berjualan makanan, serta kamar mandi yang masuknya dikenakan tarif 3.000,00 per orang. 


Setelah sholat dimulai lah awal refreshing otak kami dari rutinitas harian, kami mulai bermain Ria disekitar pantai, selfie-selfie, foto bersama, mandi-mandi, mainan air sampai pakaian basah serta bermain pasir.. laah pokoknya hari itu dipenuhi dengan kebahagiaan.


Ditempat ini seakan kami melepas kan semua beban dari segala rutinitas kami entah tugas, entah praktikum, entah Laporan dan juga Quiz. Seakan kami ingin hari itu tidak cepat berlalu bahkan kami ingin waktu berhenti saat itu juga *aihlebay!* Nggak nggak cuma kata kiasan aja:D. Pokoknya hari itu kami happy semua..



Kuuuuy "Karena Laporan tak seindah pantai"


Setelah puas merefresh otak dan jiwa kami, kami pulang sekitar pukul setengah 4 sore, wuuuh puas yaaa! Sebelum pulang kami kembali di check barang bawaan. Perjalanan pulang kami melewati rute Turen untuk mengambil jalan yang lebih cepat supaya nggak kemaleman, diperjalanan pulang kami mampir di Masjid terdekat untuk menunaikan sholat Ashar. Inilah yang saya salut dari tim ini, bahwa mereka tidak hanya mengajak pada kebahagiaan raga namun juga pada ketenangan jiwa, kembali ingat pada Sang Pencipta, salut lah!


Diperjalanan pulang pun kami tetap beriringan satu sama lain walau kadang ada yang ketinggalan atau ada yang mendahului tapi kami tetap berusaha untuk selalu bersama. Sebenarnya kalau lewat rute jalanan Turen lebih cepat daripada melewati rute jalanan Gondanglegi, tetapi untuk perjalanan pulang ini jalanan nya nggak enak sama sekali, bergelombang, aspalnya nggak rata, jalanan nya berkelok kelok banyak truk truk besar yang melintas. Wuuuh berasa kayak naik rollercoaster yang bisa membuat senam jantung karena sesekali dihadapkan dengan Jurang, dan menyelip truk truk pengangkut tebu dan bahan lain.. wuuuh ngeri. 


Setelah 1 jam lebih perjalanan, kami mampir di salah satu rumah teman di daerah Bululawang, disana kami sampai sekitar pukul 16.15 WIB. Dirumah teman kami, kami beristirahat sejenak sekalian sholat Maghrib dan Isya. Setelah istirahat, makan dan sholat isya kami berpamitan melanjutkan perjalanan pulang. Pulang dari rumahnya teman kami sekitar pukul 19. 15 WIB dan sampai di kota Malang sekitar pukul 20.15 WIB akhirnya teman-teman yang dibonceng diantar ke rumah dan kost masing-masing.


Salut sama teman-teman kelas 1D D3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang, walau belum genap 2 bulan kami saling kenal, tapi kami sudah berani membuat planning perjalanan jauh dan nggak tanggung-tanggung langsung 1 kelas ikut semua:* Keep Solid kawan semoga bertahan hingga akhir semester 2, walau mungkin setelah itu kita nggak bersama lagi setidaknya ini akan menjadi pemupuk solidaritas dan kebersamaan diantara kita.. Saya tidak pernah menyesal untuk kenal dengan orang-orang seperti kalian..Koordinasi yang baik dan keren dari kalian semua, tetaplah menjadi generasi penolak apatis.. Intinya Keep Solid and always be amazing Team!!
 

 

“Eratkan tangan, saling bergandengan karena kami dalam satu tujuan!” ~ Girl Squad






Saksi bisu corak bening nan biru,

Saksi bisu dari tawa nan haru

Saksi bisu dari setiap lekuk senyum utuh,

Dan goresan perasaan tak mudah runtuh

Teriak, kami bukan pejuang lemah

Teriak, Kami bukan pejuang pasrah

Kami peluk Engkau Sambut

Bahari-Mu seakan berbicara,

Bahwa kami pejuang masa kini

di atas KeAgungan-Mu

Tangkap kami, saat jatuh

Tegur kami, saat mengeluh

Karena lantas pada siapa syukur terucap,

Jika bukan atas Nama-Mu..



~Pantai Gatra 1st Nov 2017





(-MLU-)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN - Keresahan yang Semua Orang Pernah. [Usia 25 nih, Bos!]

PUISI - Puisi Milenial (Zaman Sudah Berubah)

PERJALANAN - Ceritaku dan Waduk Klampis Sampang, Madura, Jawa Timur