PERJALANAN - Ceritaku dan Waduk Klampis Sampang, Madura, Jawa Timur


Sebenarnya cerita ini sudah 1 bulan yang lalu terjadi, namun saya baru menulis kisahnya hari ini..

Merenungi nasib? Bukan, tapi lebih pada keindahan alam ini!

Cerita ini berawal dari acara pertunangan sepupu saya, Mbak Dina. Sebenarnya bukan acara pertunangan, lebih tepat pada mengikat tali silaturrahim. Tapi kami sudah menganggap itu sebagai acara pertunangan. Dia mendapat tunangan anak Madura, tepatnya dari Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. -aih lengkap!- 

Waktu tempuh perjalanan dari kota Pasuruan ditempuh sekitar + 6 jam, dengan melewati Sidoarjo, Surabaya, Jembatan Suramadu, dan Bangkalan, akhirnya bisa sampai ke tempat tujuan yakni Sampang.
Selepas dari itu saya akan bercerita mengenai sebuah Bendungan di desa Kramat, tempat tunangan sepupu saya tinggal. Tetapi Bendungan ini biasa disebut Waduk Klampis oleh warga sekitar. *Oyi a? Oyi wes!* Bendungan ini terletak sekitar + 3-4 Km utara kota Sampang, dengan waktu tempuh sekitar + 15 menit dari kota Sampang jika menggunakan kendaraan roda empat (read : mobil).

Waduk ini terletak disebelah barat pemukiman warga desa Kramat, dengan diapit oleh 2 bukit disebelah selatan dan barat. Menurut saya, Waduk ini memiliki luas yang  hampir sama dengan Danau Ranu Grati Pasuruan, namun sedikit lebih luas Danau Ranu Grati Pasuruan. Untuk kepastian berapa luasnya saya belum bisa memastikan, belum ngukur solanya.. *tipmukk-ataauwww* Untuk kedalaman dari Waduk ini yang saya tahu dari salah satu warga disana, sekitar + 9-10 meter.. wuih dalem juga, kalau saya nyemplung jejak hilang :D -abaikan-

Ini looh! Kurang indah gimana coba?

Waduk ini memiliki sebuah jembatan yang menghubungkan antara bagian  selatan dan utara, bener ta? Saya bingung arah soalnya pas disana.. *abaikan* Jembatan tersebut  memiliki sebuah gapura atau seperti plang dibagian tengahnya yang menjulang tinggi sekitar 3-4 meter. Disebelah kiri jembatan terdapat sebuah aliran air waduk yang mirip seluncuran *apasiiih* yang berdiri dengan sudut sekitar 45 dari permukaan dengan kedalaman sekitar + 9-10 meter juga. 

Dari yang saya lihat sepertinya jembatan ini sudah lama dibangun, bahkan mungkin usianya sudah lebih dari ratusan tahun *plaak! Sok tau!* namun yang saya sayangkan adalah mengapa keadaan jembatan ini sepertinya sudah tak terawat, bahkan besi disekitar jembatan sebagai alat pegangan saat menyebrang sudah banyak yang berkarat. Gapuranya pun juga banyak coretan-coretan nakal. Bahkan dari keadaan itu semua, seperti  tak ada tindak lanjut untuk memperbaiki atau sekedar mengecat bagian-bagian jembatan tersebut. Sangat disayangkan sebenarnya, karena waduk ini juga berpotensi menjadi tempat wisata bagi banyak wisatawan lokal maupun mancanegara *weeiiss prokprokprok*

Selain itu, ketika saya membaca di internet, Waduk Klampis ini juga mempunyai jembatan lain yang tebuat dari kayu yang biasa disebut dengan “Jembatan Layang”. Benarkah ada? Entahlah, karena saya belum membuktikannya.

Jembatan berjuta Makna, Waduk Klampis Sampang

Oke, tinggalkan jembatan. Saya beralih membahas pada nilai filosofi dan sejarah dari Waduk ini. Konon katanya yang saya dengar dari tunangan sepupu saya, Waduk ini sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia, itu berarti Waduk ini memang sudah lama sekali keberadaannya bahkan usianya pun sudah tua.. 

Kalau memang benar waduk ini dibangun sudah sejak zaman panjajahan Belanda di Indonesia, berarti Waduk ini sudah menjadi salah satu saksi bisu dimana dulunya para pejuang bangsa dengan susah payahnya mempertahankan bangsa ini dengan semangat pantang menyerah dan tanpa pamrih.. Bahkan mungkin saja Waduk ini sudah menjadi saksi pertumpahan darah dimana para pejuang bangsa dengan gigih dan tak gentar dalam menghadapi penjajah, walaupun hanya dengan senjata seadanya, tau sendiri? Bambu runcing cuuy! Salut lah dengan nilai filosofi dan sejarahnya, itulah hebatnya Indonesia. Walaupun banyak yang meremehkan, namun Indonesia punya berjuta cerita dan nilai keindahan disetiap lekuk dan goresan-goresan bangsa ini.. Subhanallah..

Waduk ini katanya juga ada Buayanya.. wait-wait? Buaya?? Gitu sih yang saya dengar dari salah satu warga sekitar, dan katanya sih setiap tahun akan memakan korban. Aah masak? Gapercaya yaudah!. Percaya nggak percaya sih sebenarnya, tapi ngeri juga dan katanya korbannya itu dari pendatang, bukan dari penduduk lokal.. hiiih sereeem juga!

Sumber air dari Waduk ini sebenarnya nggak ada sumber air yang benar-benar mengalir setiap harinya, namun lebih berasal dari  air hujan. Jika pada musim hujan, apabila hujan terus-menerus biasanya volume air Waduk ini akan naik. Tapi jika sudah musim kemarau, volume air Waduk ini biasanya akan berangsur turun, tapi nggak sampai habis airnya. Yang saya dengar dari warga sekitar, Waduk ini airnya nggak pernah habis, bahkan meskipun musim kemarau panjang. -Hebat!-

Selain air yang tak pernah habis, Waduk ini juga mempunyai sumber daya alam yang melimpah, seperti ikan mulai dari anak-anaknya, bapak, ibu, kakek, nenek, cucu, cicit, sampai mbahnya -eh- semua hidup didalamnya. Namun saya belum bisa memastikan ikan apa saja yang hidup didalamnya, yang saya tahu hanya ikan Nila dan Mujaer, karena pernah lihat orang mancing pakek jaring. Weits Mujaer? Temennya ikan Lohan itu? Bukan! Au aah.. 

Untuk pemanfaatan dari Waduk ini sendiri, yang saya dengar katanya warga sekitar memanfaatkan air Waduk sebagai kebutuhan sumber air rumah tangga mereka, seperti untuk mencuci, mandi, tapi kalau untuk air minumnya sendiri saya kurang tahu, mungkin beli atau dimasak terlebih dahulu airnya. So readers, Do  not Negative Thinking!

Manfaat yang lain dari Waduk ini biasanya warga sekitar mancing ikan disini, seakan seperti menjadi mata pencaharian setiap harinya. Bahkan ketika saya melihat gambar Waduk Klampis di internet, seperti ada semacam keramba yang digunakan untuk pemeliharaan ikan. Itu berarti warga sekitar banyak memanfaatkan waduk ini sebagai mata pencaharian juga.. *oh begitu!* walau nggak semuanya..

Untuk potensi tempat wisata, sudah nggak diragukan lagi, karena Waduk Klampis memang banyak dikunjungi setiap harinya. Dan tau sendiri lah, kesini nggak usah bayar, alias grstis tis tis.. hemat biaya kan jadinya.. Ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang datang ke Waduk Klampis hanya untuk sekedar foto selfie, wefie, difotoin, tempat refreshing bahkan untuk pacaran.. weeiitts? Pacaran? Nggak salah tuh? *Nggaklah!* orang saya lihat sendiri banyak yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat pacaran, bahkan mereka tak malu bermesra-mesraan ditempat umum! Ckckck... bukannya saya iri atau ngerasa Jones (read: Jomblo Ngenes).. Tapi.. Hello.. masak pacaran di Waduk.. aiiih! 2016 cuy! Ckckckck.. lagian nggak malu apa ya dilihatin orang banyak.. maaf ya bukan maksud menyinggung bagi yang merasa, introspeksi diri aja..
Waduk Klampis katanya juga menjadi salah satu tujuan tempat wisata di hari-hari penting seperti Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, bahkan dihari-hari penting itu Waduk Klampis biasanya akan macet total karena banyaknya pengunjunng yang datang, karena biasanya ada hiburannya seperti orkes, organ tunggal, odong-odong *eeh*.. maaf!

Backgroundnya emang bener-bener nggak sengaja looh! Beneran deh!

Oke itulah sepenggal cerita saya di Waduk Klampis Sampang yang saya temukan 1 bulan yang lalu.. Walau cerita saya agak GJ + Ngawur dan ngelantur, dimaklumi saja masih labil.. Yaaa untuk kedepannya semoga Waduk ini bisa dilengkapi dan diperbaiki sarana prasarananya, pemanfaatannya.. dan juga semoga menjadi salah satu tujuan wisata yang baik dan menarik.. Amin

Waduk ini memang menyimpan berjuta rahasia dan cerita yang bahkan mungkin sampai saat ini belum terungkap segala sesuatunya.. Saluut untuk Waduk Klampis Sampang.. 
See You Again Waduk Klampis Sampang, Miss You.. and InsyaAllah I Will Come Back Again :*  See You  Again Madura!

Dari setiap bagiannya,
Berjuta makna tak terungkapkan,
Berjuta rahasia  kembali dipertanyakan..
Dari setiap bagiannya,
Tahukah Nona?
Tentang saksi bisu didalamnya?
Menyimpan makna disetiap lekuk goresan indahnya..
Patutkah Nona bangga? Atau menganggapnya tak berharga?
Patutkah dipertanyakan? Ya!
Indah tak selamanya indah jika tak dijaga,
Elok tak selamanya elok jika selalu terolok
Ini Indonesia!
Waduk Klampis Sampang.. See You Again!

-Absurd Again from Mauliya Laila-

(-MLU-)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN - Keresahan yang Semua Orang Pernah. [Usia 25 nih, Bos!]

PUISI - Puisi Milenial (Zaman Sudah Berubah)