CATATAN - Teamwork Makes The Dream Work


Bromo, 21st August '22 (Sumber: Dokumen Penulis) 


"Teamwork Makes The Dream Work" begitu moto yang sering dilontarkan BTS kala mereka percaya bahwa setiap usahanya akan membuahkan hasil terbaik di kemudian hari dengan usaha dan kerja keras bersama tim. 


Sama seperti yang saya rasakan bersama tim ini, selama 23 tahun baru pertama kali saya memijakkan kaki di Gunung Bromo. Padahal jarak dari rumah hanya sekitar satu setengah jam jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor. Siapa yang mengira, saya akan menginjakkan kaki pertama kali di salah satu kepingan Surga Allah SWT ini bersama mereka, Team. 


Jika menilik lima tahun lalu, kami masih sangat canggung saat pertama kali berkenalan, "Halo nama kamu siapa?" begitu yang diucap satu sama lain saat pertama kali bertatap wajah di sebuah kosan bertingkat daerah Semanggi Barat. Siapa yang mengira, dari sering bertemu setiap hari, saling berbagi keluh kesah masa perkuliahan, makan bersama, berbagi yang dipunya satu sama lain. Lima tahun kita arungi penuh suka dan duka, meskipun dalam setiap perjalanannya ada langkah terjal yang harus dilewati. Banyak kenangan yang saya lewati bersama mereka, ketawa, sedih, patah hati, perayaan ulang tahun sederhana, bahkan menangis satu sama lain.


"Ayo next Bromo" begitu yang saya tak sengaja ucapkan saat terakhir kami bertemu pada Stay Cation di salah satu Hotel Gresik Bulan Juni 2022 lalu. Benar adanya bahwa setiap ucapan adalah doa. Tepat tanggal 21 Agustus 2022 kemarin kami berhasil mewujudkan kata-kata tersebut. Effort yang besar, mulai dari awal penentuan tanggal masing-masing yang tidak pernah sinkron, karena sibuk pekerjaan satu sama lain. Hampir gagal karena tidak kunjung menemukan tanggal yang cocok.


Effort yang besar juga saat kami berangkat memulai perjalanan dini hari. Mulai dari jam satu pagi untuk sekadar melihat keindahan matahari terbit (sunrise) di Gunung Bromo. Memulai perjalanan dari Penanjakan 2 Seruni Point. Puncak Seruni ditempuh hanya bisa dengan berjalan kaki dari parkiran mobil Jeep. Jaraknya sekitar satu kilometer lebih dengan jalan terjal dan curam serta banyak anak tangga. Suhu udara saat kami sampai waktu itu tujuh derajat celcius. Jangan ditanyain gimana dinginnya, benar-benar dingin, sedingin doi ea.


Setiap beberapa langkah kami sering kali beristirahat. Bahkan saya sempat masuk angin dan muntah di tiga perempat perjalanan. Saya sudah hampir menyerah, ingin berhenti di situ saja. Saya bilang pada Team, "Kalian lanjutkan saja. Aku berhenti di sini." Tapi hebatnya mereka mau menunggu, menemani saya yang kala itu sudah tidak ada kekuatan untuk naik lagi. Mungkin terlalu lebay, tapi memang kondisi saya benar-benar belum sanggup untuk naik ke atas. Namun dengan telaten mereka menunggu, sambil mengantuk.


Kemudian saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, karena saya tidak mau memutus usaha mereka untuk menikmati indahnya sunrise Gunung Bromo. Dan benar akhirnya kami sampai di puncak. Saat sinar jingga mulai muncul, saya ingat belum menunaikan salat subuh. Salah satu Team bilang, "Kita sudah diberi hadiah tak ternilai dan paling indah. Yakali kita mau meninggalkan panggilan wajib-Nya." Akhirnya waktu itu kita tayamum dan salat di Penanjakan 2 Seruni Point Gunung Bromo dengan sajadah tikar ala kadarnya. Menurut saya itu adalah salah satu salat subuh yang paling berkesan seumur hidup saya. 



View Gunung Bromo saat dilihat dari Puncak Seruni Point. (Sumber: Dokumen Penulis)


Benar kalimat, "Orang baik pasti akan dipertemukan dengan orang baik pula." Di setiap langkah seakan kami selalu dipertemukan dengan orang-orang baik. Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang seperti mereka. Dengan karakter unik masing-masing seakan saling melengkapi.


❣ Untuk Tia, yang dulunya orang pertama kali yang saya kenal di Tim ini karena kami sempat satu kamar bersama di masa mahasiswa baru. Ti, jangan berhenti berusaha untuk melakukan yang terbaik. Setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil, kan? Aku selalu mendukung setiap pilihan dan langkah yang akan kamu ambil ke depannya. Jangan pernah bosan menjadi Tia apa adanya dan selalu menjadi orang baik.

❣Untuk Nana, orang yang menjadi teman pertama masa LDK, yang selalu cantik dan pintar bahasa Inggris-nya. Tahu ngga sih, Na. Aku selalu kagum sama Nana yang baik dan sabar menghadapi teman-temannya. Selalu berbagi apa yang dipunya tanpa kenal pamrih. Jangan pernah bosan menjadi orang baik, ya Na.

❣Untuk Dinda, teman satu kota yang juga dipertemukan di Tim ini. Semangat dengan apa yang dilakukan sekarang. Kamu berhak mendapatkan yang terbaik, Din. Melihat setiap usahamu kadang membuat aku iri karena tidak bisa berusaha sekuat kamu. Kamu salah satu orang kuat dan sabar yang pernah aku temui. Jangan terlalu memforsir diri, tubuh kamu juga perlu sebuah kata bernama istirahat.

❣Untuk Retno, orang yang ternyata teman satu Kecamatan, yang juga dipertemukan pertama kali di Tim ini. Semoga apa yang kamu semogakan selalu diijabah, Ning. Pemberi wejangan dan selalu dewasa saat memberi saran untuk kita-kita yang masih bocil kala itu. Jangan bosan bermimpi, aku tahu Ning punya segudang mimpi yang perlu diwujudkan. Semoga semua dilancarkan.

❣Untuk Yessy, teman IT terbaikku. Yes, jaga kesehatan jangan sering begadang. Aku tahu, pekerjaan memang kadang harus diselesaikan, tapi tubuh punya masa untuk lelah jua. Tetap pertahankan sikap riang dan ceria yang selama ini kamu tunjukkan. Tim ini ngga akan rame tanpa Yessy.

❣Terakhir untuk Lesta, orang terakhir yang menjadi anggota Tim ini. Sehat selalu, Les. Mungkin jarak mengubah intesitas bertemu dan berkumpul kita. Tapi percaya, di setiap langkah kita selalu diiringi nama Lesta di perjalanannya, sehat selalu, ya!


Saat akan pulang dari Bromo saya sempat bertanya pada mereka, "Kenapa kalian masih mau menunggu saya waktu itu yang berhenti di tiga perempat perjalanan, sedangkan jika kalian melanjutkan ke puncak pasti akan segera bertemu sunrise." dan jawaban mereka, "Ngga mungkin kita meninggalkan kamu sendiri. Sedangkan kita datang ke sini bersama. Kalau kita jalan bersama, maka kita pun harus sampai di puncak bersama apapun yang terjadi." Terharu anjir dengernya.


Asli, sayang kalian semua, rek!


Now playing, Lorde - Team

---Bromo, 21st August '22

(-MLU-)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATATAN - Keresahan yang Semua Orang Pernah. [Usia 25 nih, Bos!]

PUISI - Puisi Milenial (Zaman Sudah Berubah)

PERJALANAN - Ceritaku dan Waduk Klampis Sampang, Madura, Jawa Timur