CATATAN - Deklarasi Gadis Sederhana Tak Paham CINTA!
Cinta? Apa itu? Semacam makanan yang bertabur keju dan meises
diatasnya? Atau semacam minuman dengan perpaduan berbagai buah dan sirup
disertai jelly didalamnya? Entah apa itu cinta saya pun belum bisa mengartikannya!
Bahkan sampai sekarang pun saya masih bertanya-tanya pasal cinta.
Bak kebanyakan kata-kata populer di usia remaja zaman
sekarang, “cintaku padamu takkan pernah sirna” atau “segalanya akan kukorbankan
demi cintaku padamu!” sebegitu dalamkah
nilai cinta hingga tak mudah sirna dan tak lekang oleh waktu? Dalam hal ini
saya tak meragukan cinta pada Sang Pencipta, karena “Cinta yang Abadi hanya
milik ALLAH semata.” Begitu saya dengar dari salah satu teman saya.
Lantas bagaimana dengan cinta kepada sesama manusia? Apakah akan
melebihi cinta pada sang Pencipta? Seperti kebanyakan sekarang, banyak orang
rela melakukan apa saja demi pembuktian cinta kepada pasangannya. Bahkan ada
yang rela mengakhiri hidupnya hanya demi satu kata; CINTA!
Sebegitu besarkah pengaruh cinta didunia ini? Hingga setiap
orang rela melakukan apa saja demi Cinta?
Cinta? Lagi-lagi satu kata itu! Eerrr..
Adakah hubungan cinta dengan rasa suka? Atau malah lebih
kepada hawa nafsu? Benarkah cinta berawal dari perasaan suka lalu ingin saling
memiliki satu sama lain? Atau hanya dari hawa nafsu semata yang menggebu-gebu
untuk bisa memiliki orang yang dicinta? Entahlah! Jiwa ini masih terlalu muda
untuk mengartikan semuanya.
Jika memang cinta berawal dari perasaan suka, apakah seseorang
yang suka terhadap sesuatu bisa disebut dengan cinta? Dan apakah seseorang yang
membenci sesuatu bisa dibilang tak cinta? Entahlah! Masih terngiang pertanyaan
itu.
Jika cinta menjurus pada hawa nafsu, lalu mengapa masih
banyak yang mengagungkan cinta diatas segalanya dan seakan melupakan dampak yang
diperoleh dari cinta itu sendiri? Memang
dampak tak selamanya negatif, namun jika sudah mejurus pada hawa nafsu, apakah
dampak positif akan lebih mendominasi? Benar saja, Cinta Yang Abadi hanyalah
Milik ALLAH semata.. Subhanallah..
Saya mencoba mencari definisi cinta di internet, dan ketika
saya membukanya ini yang saya dapat;
“Cinta adalah Emosi
yang berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa tertarik terhadap suatu objek
(dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan, tumbuhan, alat-alat dan lain
sebagainya) dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa empati, perhatian, kasih
sayang, ingin membantu dan mau mengikuti apapun yang di inginkan oleh
objek yang di cintainya”
Dari pengertian diatas, saya sedikit menyimpulkan bahwa cinta
berasal dari emosi yang berasal dari kasih sayang dan rasa tertarik. Rasa cinta
dapat kepada apa saja, jadi bukan hanya kepada sesama manusia. Maknanya, cinta memang
bersifat universal. Namun yang saya pikir sekarang adalah cinta terhadap sesama
manusia, jadi ketika manusia mencintai kepada sesama manusia, manusia tersebut
memiliki sebuah emosi yang berasal dari rasa kasih sayang yang didominasi oleh
rasa tertarik.. Jadi cinta itu tak berasal dari perasaan suka? Haduuuh bingung
juga..
Tetapi jika tak berasal dari perasaan suka, mengapa
kebanyakan sekarang manusia menilai seseorang atau mencari pasangan dengan
mengutamakan tampilan fisik yang lebih menjurus pada keelokan paras? Dan itu dengan
mengatasnamakan cinta? Bak sebuah perkataan, “cinta pada pandangan pertama” ini
berarti seseorang telah mencintai sesuatu dari pandangan pertama; artinya,
orang itu sudah cinta ketika pertama kali melihatnya? Entah dari tampilan
fisik, maupun yang lainnya..
Saya tak munafik, sedikit *curcol* saja.. Saya memang pernah
menyukai seseorang, entah itu berasal dari pandangan pertama maupun pandangan
terakhir.. -aiiih apasiih- Bahkan, seperti kebanyakan remaja sekarang yang
labil.. saya pun labil dalam hal urusan suka, dari yang satu ke yang lainnya..
namun itu hanya sebatas persaan suka, atau lebih pada perasaan mengagumi
terhadap orang tersebut, entah dari sikap, fisik, maupun penampilan.. Errr kan
kebongkar.. tapi, apakah berarti saya mencintai orang tersebut? -auu aah!-
Jika memang cinta hanya dilihat dari keelokan paras, tampilan
fisik, bahkan harta, lalu bagaimana dengan mereka yang merasa kurang atau
merasa dirinya tak memenuhi kriteria diatas *maaf* apakah mereka tak berhak
untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang? Apakah mereka berada diurutan
tengah-tengah bahkan terakhir untuk dicintai? Sedangkan mereka yang memenuhi
syarat diatas wajib pertama kali untuk dicintai? Entahlah.. kadang dunia ini
terasa lucu..
Yang saya simpulkan, dari sedikit penggalan pembahasan absurd
saya diatas adalah: “Perasaan suka, tertarik maupun sayang, jangan hanya
dilihat dari tampilan fisik, keelokan paras, bahkan harta. Karena tak selamanya
semua itu menjamin kebahagiaan dan harapan untuk saling mencintai.. siapa tahu cuma
cinta sama hartanya, mobilnya bahkan rumahnya!” -nahloo- jadi ya gitu.. “Jangan
melihat sesuatu dari bungkus atau covernya saja, karena kita tidak tahu seperti
apa rupa isi didalamnya” -aiih bijaknya- haha, kata-kata itu saya kutip dari
salah satu pembina ekstra disekolah saya.. hihi
Intinya yaa, menurut saya; CINTA
yang abdi hanya milik ALLAH semata.. takkan ada cinta yang lain yang dapat
menandingi kekalnya cinta terhadap ALLAH SWT.. “THE POWER OF LOVE is ALLAH” Subhanallah..
Memang indah, Nona
Namun jika tak elok,
aku tak bangga
Layaknya segelas susu,
Ternoda nila, tak elok pun
warnanya
Cinta?
Ya, satu kata berjuta
rahasia!
Benar adanya, tak
diragukan keberadaannya..
Jauh, definisinya pun
tak sama!
-Puisi absurd Mauliya Laila-
(-MLU-)
Komentar
Posting Komentar